Rabu, 18 Maret 2020

Cara Menggunakan Media Umum Yang Benar

- Cara Menggunakan Media Sosial yang Benar. Perkembangan teknologi yang sangat pesat diberbagai bidang memperlihatkan imbas kasatmata yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Diantara pertumbuhan teknologi yang eksklusif dirasakan oleh orang banyak yakni hadirnya internet di tengah-tengah penduduk . Sebuah penemuan yang dengan gampangnya bisa menghubungkan manusia di suatu tempat dengan tempat lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, yang saat terkoneksi atau terhubung, antara satu dengan yang lainnya seperti tak ada sekat yang menghalanginya. Dengan hadirnya internet, berlomba-lombalah manusia dalam menciptakan karya, apa yang bisa menghubungkan antara satu orang dengan yang yang lain? Ketika mereka ada di rumah kota A mampu bicara dengan yang ada di kota B. Orang yang ada di desa C biar mampu bertegur sapa dengan yang ada di desa D. Bahkan yang ada di negara E mampu melihat dan bertegur sapa dengan temannya yang ada di negara F. Karya apa yang dapat memudahkan mereka berkomunikasi? Ya, risikonya bermunculanlah berbagai alat media umum dunia maya, yang mampu menawarkan solusi kepada permaslaha-permasalahan di atas. Berbagai aplikasi komunikasi dikembangkan. Friendster, Facebook, Camfrog, Google Plus, Twitter, Instagram, WhatsApp, dan lain-lain yang kesudahannya menjadi media umum dalam dunia maya. Semuanya menjadi hasil karya yang bermanfaat dan membuat lebih mudah insan untuk berkomunikasi dengan banyak sekali tujuan. Entah sekedar komunikasi basa-busuk, komunikasi bisnis, bahkan komunikasi ngibul, dan komunikasi-komunikasi dengan berbagai tujuan yang lain. Dari sini, insan mencicipi pengaruh postif perkembangan teknologi pertekomunikasian yang dahulu adanya cuma telephone dan sejenisnya saja yang hanya bisa dengar suara atau baca goresan pena. Selain menunjukkan imbas negatif, rupanya perkembangan di bidang teknologi juga mempunyai dampak negatif. Tentu saja hal ini jikalau tidak cendekia-bakir dan bijak dalam menggunakannya. Dari kemajuan teknologi komunikasi, berapa banyak orang yang masuk jeruji besi alasannya adalah kurang bijak dalam menggunakan media umum tersebut. Jika dulu kita kenal "Mulutmu harimaumu", sekarang kita lihat dan dengar orang bilang " Statusmu harimaumu", "Jempolmu harimaumu", " Komentarmu harimaumu", dan lain-lain yang serupa dan semakna dengan ungakapan-perumpamaan tersebut. Maka, agar media umum yang terpasang pada HP kita seperi Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Google Plus yang dalam waktu dekat akan dihapus, dan lain-lain tidak menjadi aplikasi yang merugikan anda sendiri, memberikan bimbingan atau Cara Menggunakan Media Sosial yang Benar. Berikut ini caranya, silahkan baca dan simak dengan baik: Pertama, Gunakan nama orisinil Anda. Kenapa menggunakan nama orisinil? Penggunaan nama imitasi dalam dunia maya akan memudahkan dan menawarkan potensi besar bagi pengguna media umum untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Dalam asumsi timbul anggapan-pikiran neko-neko, contohnya "Jika saya pakai untuk ini itu, kan ndak ada yang tahu. Soalnya aku memakai nama samaran", dan asumsi-fikiran lain yang sehaluan. Padahal, dengan mudahnya sekarang orang diusut siap penggguna dan pemilik akun media sosial tersebut, meskipun memakai nama palsu atau abal-abal. Dengan pertumbuhan teknologi, mampu dilacak di mana dan siapa pelakunya. Kedua, berfikir sebelum membuat status dan membalas komentar. Diantara media umum ada yang memunculkan peringatan otomatis ketika akan menciptakan tulisan atau update status. " Apa yang anda pikirkan?". Itu pertanyaan sangat fundamental dan baik sekali. Agar orang yang hendak menciptakan status berfikir terlebih dulu, status yang aku buat ini berfaedah apa tidak? Merugikan diri sendiri dan orang lain tidak? Benar apa tidak? Dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Bukan berarti menciptakan diri menjadi "lelet" atau "lola" alias lambat dalam berfikir, namun melatih diri berfikir dan mengeluarkan apa yang ada pada pikiran dengan bijak. Begitupun juga dalam berkomentar. "Apa yang Anda pertimbangkan" bisa dijadikan usulansebelum menulis komentar. Ketiga, Buat status dan komentar yang baik. Baik dalam arti yang luas. Bermanfaat untuk diri sendiri dan sesamanya. Ini masih berkaitan bersahabat dengan point kedua. Keempat, lihat terhadap siapa dan di mana status dan komentar itu Anda berikan. Setiap kata ada daerah yang pas untuk penyampaiannya, dan setiap kawasan ada perkataan apa yang pas untuknya. Kelima, jangan berlebih-lebihan dalam bergurau. Bersenda gurau adalah sesuatu yang lumrah, dibutuhkan, dan dibolehkan. Tapi saat berlebih-lebihan maka akan menjadi tidak baik. Karena apapun bentuknya, jikalau telah berlebih-lebihan jatuhnya akan menjadi tidak baik, meskipun berlebih-lebihan itu dalam kebaikan. Sebaik-baik masalah yaitu yang pertengahan, tidak berlebih-lebihan. Tahu porsinya alias adil. Keenam dan seterusnya mampu Anda tambahkan sendiri. Intinya, mari kita bijak dalam menggunakn media umum. Jangan dijadikan ajang share isu-info hoax, gosip-isu sampah yang tidak mampu di pertanggungjawabkan kebenarannya. Ingat perkataan di atas, "Statusmu, harimaumu". Maka berakal-cerdik dan bijaklah dalam memakai media sosial dunia maya. Semoga kita semua menjadi netizen yang pandai, tidak mudah terprovokasi sana-sini seolah tidak memiliki pendirian. Lebih-lebih jangan hingga kita senidir malah yang menjadi biro-biro penyebar gosip-berita sampah tersebut. Semoga berguna. Happy blogging always.
Sumber http://ngeblogo.blogspot.com


EmoticonEmoticon