Sabtu, 31 Juli 2021

Muhadjir Gagal Jadi Guru Malah Jadi Menteri Pendidikan

Sempat gagal diterima sebagai guru sekolah menengah pertama, Muhadjir Effendy, 59 tahun, sekarang malah diandalkan Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan. "Saya dulu pengen menjadi guru Sekolah Menengah Pertama, ingin mengalahkan ayah saya yang kepala SD. Tapi ternyata aku tes, aku tidak diterima," kata Muhadjir saat serah-terima jabatan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. Padahal hasil tesnya menjangkau peringkat pertama. Ternyata yang diterima sebagai guru Sekolah Menengah Pertama ialah peserta yang mendapat peringkat kedua, dengan alasan, sebelumnya pernah magang di sekolah itu. Hal itu tidak pernah diumumkan sehingga kemudian dia mengetahuinya sendiri. Lantaran kecewa, Muhadjir sempat menggugat Tuhan dan tidak terima dengan realita itu. "Ternyata, bayangkan jika saya menjadi guru SMP, aku tidak pernah bertemu dengan saudara-saudara sekalian. Kaprikornus apa yang berdasarkan kita anggun, belum tentu bagus berdasarkan Tuhan," kata peraih Satyalencana Karya Satya XX pada 2010 itu. Muhadjir, yang saat ini juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, observasi, dan pengembangan kebudayaan, dijadikan Menteri Pendidikan tepat dua hari sebelum hari ulang tahunnya ke-60. Ia mengaku tak pernah berpikir sebelumnya untuk menjadi menteri. Dia gres diberi tahu akan diangkat menjadi menteri pada Selasa malam kemarin. Sebelumnya, pada 25 Juli 2016, dia diminta tidak meninggalkan Jakarta. "Jabatan ini dukungan, tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ucapnya. Pendidikan sekolah dasar sampai menengah dia tempuh di kota kelahirannya, yaitu Madiun. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan sarjana muda Fakultas Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Malang (sekarang Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Ia lalu meneruskan pendidikan sarjana pendidikan sosial di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (sekarang Universitas Negeri Malang). Pendidikan pascasarjana beliau raih di Universitas Gadjah Mada dengan gelar magister administrasi publik dan acara doktoral ilmu-ilmu sosial Universitas Airlangga, Surabaya. Sewaktu kuliah di Universitas Negeri Malang, Muhadjir aktif di pers kampus dengan mendirikan koran kampus. Kariernya terus menanjak menjadi dosen di Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang. Puncaknya, saat ia diangkat menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang pada 2000-2016. Selain pendidikan formal, Muhadjir mengikuti kursus singkat di bidang kebijakan pertahanan dan keamanan regional di Universitas Pertahanan Nasional, Washington, Amerika Serikat, serta administrasi pendidikan menengah di Universitas Victoria, Kanada. Terpilihnya Muhadjir selaku Menteri Pendidikan seakan melakukan tradisi usang di pemerintahan. Jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selalu diisi kader-kader Muhammadiyah. Pada awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak ada satu pun kader Muhammadiyah yang diberi posisi sebagai menteri. Pada dikala Rektor UMM Malik Fadjar menjabat, Muhadjir menjabat Pembantu Rektor III UMM. Di lalu hari, Malik Fadjar menjabat Menteri Pendidikan Nasional pada masa Kabinet Gotong Royong. Menurut Muhadjir, Presiden Jokowi hanya meminta fokus pada dua hal, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang bertujuan supaya bawah umur Indonesia mampu mengakses pendidikan dan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi bermaksud untuk penyediaan tenaga kerja. "Untuk kurikulum dan guru, tidak ada masalah. Itu ialah persoalan klasik yang mesti tetap diselesaikan." Ia berjanji akan mengkaji masalah guru honorer. Muhadjir juga akan meneruskan acara yang dirintis menteri sebelumnya alasannya program yang telah berlangsung tidak mampu dipenggal-penggal. "Saya perlu mengkaji program-program sebelumnya supaya tidak terputus." Begitu juga struktur organisasi di Kementerian, yang tidak mau terburu-buru beliau rombak. Jika tidak perlu, dia tidak akan menggantinya. sumber: nasional.tempo.co
Sumber https://ibadjournals.blogspot.com


EmoticonEmoticon